Selasa, 31 Desember 2013

IMM UNISMUH Tutup Tahun dengan DAM


Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menutup dan mengawali tahun 2013 dengan melaksanakan pengkaderan tingkat lanjut, Darul Arqam Madya (DAM) yang dirangkaikan dialog akhir tahun sebagai rangkaian pembukaan di Auditorium Al Amien Unismuh, senin (30/12/13).
Ketua Panitia, Sumitro Emin Praja, menyampaikan bahwa kegiatan DAM ini akan berlangsung selama enam hari, mulai dari 2 hingga 8 januari 2013 ini diikuti 80 peserta dari berbagai perguruan tinggi se Kota Makassar, dan tempat akan berpusat di wisma sekolah luar biasa (SLB) Jl.Daeng Tata Makassar.
Ketua Koordinator Komisariat (Korkom) IMM Unismuh, Kasri Riswadi menegaskan bahwa kegiatan tersebut sengaja dilaksanakan dipergantian tahun guna menyambut tahun baru sebagai sImbol semangat kader yang baru sekaligus menyambut tahun kelima puluh usia IMM. Olehnya itu, pihaknya mengangkat tema Reinterpretasi Nila-nilai Intelektual Profetik Untuk IMM yang Berkemajuan.
“Kami kan lembaga otonom dari Muhammadiyah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Muhammadiyah mempunyai semangat Tajdid yang artinya berkebaharuan, atau selalu melakukan gerakan yang baru. Mengadakan kegiatan di tahun baru, juga merupakan spirit untuk melakukan hal-hal yang baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia ini menjelaskan bahwa secara teknis DAM  ini terlaksana dari hasil analisis kebutuhan yang disodorkan Korkom IMM dan PC. IMM kota Makassar kepada pimpinan Unismuh.
Sementara itu, Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Drs. Samhi Muawwan Djamal. M.Ag dalam sambutannya menegaskan, untuk memaksimalkan proses pembinaan mahasiswa di Unismuh, tentu sangat dibutuhkan kehadiran IMM sebagai patron ideologi Muhammadiyah.
“Dengan pelaksanaan DAM ini, kita berharap IMM Unismuh semakin dapat menujukkan eksistensinya sebagai gerakan moral mahasiswa serta sebagai lembaga perkaderan mahasiswa satu-satunya yang sah di lingkungan Unismuh Makassar,” pungkasnya.
Adapun dalam dialog akhir tahun yang juga merupakan bagian dari prosesi DAM dengan tema Tadarrus Politik Kader Muhammadiyah, menghadirkan Dr. KH. Alwi Uddin sebagai ketua pimpinan wilayah (PW) Muhammadiyah Sul-sel serta AM. Iqbal Parewangi, calon senator representasi dari Muhammadiyah.
Kiai Alwi, mengatakan kader Muhammadiyah yang berkiprah dalam dunia politik haruslah totalitas, dan tetap senantiasa membawa nilai-nilai keislaman untuk diaspirasikan di parlemen. “Ambillah pedoman dari Al Qur’an dan sunnah nabi sebagaimana yang dirumuskan dalam khittah Muhammadiyah” tambahnya.
Sementara itu, Iqbal Parewangi, mengatakan bahwa dalam politik, permaslahan yang begitu mendasar adalah persolan banyaknya calon legislative maupun senator yang tidak memiliki rumah yang jelas, maksudnya lahan garapan suara.
“Menjadi seorang senator harus ada 3 syarat, berakhlak, cerdas dan berani. Banyak calon senator yang cerdas, tetapi kurang yang berakhlak apalagi berani, tetapi senator hasil representasi Muhammadiyah insyaAllah memiliki 3 syarat itu”, tutupnya. (alkas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar