Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) menutup dan mengawali tahun 2013 dengan melaksanakan pengkaderan tingkat lanjut, Darul Arqam Madya (DAM) yang dirangkaikan dialog akhir tahun sebagai rangkaian pembukaan di Auditorium Al Amien Unismuh, senin (30/12/13).
Ketua Panitia, Sumitro Emin
Praja, menyampaikan bahwa kegiatan DAM ini akan berlangsung selama enam hari,
mulai dari 2 hingga 8 januari 2013 ini diikuti 80 peserta dari berbagai perguruan
tinggi se Kota Makassar, dan tempat akan berpusat di wisma sekolah luar biasa
(SLB) Jl.Daeng Tata Makassar.
Ketua Koordinator Komisariat (Korkom)
IMM Unismuh, Kasri Riswadi menegaskan bahwa kegiatan tersebut sengaja
dilaksanakan dipergantian tahun guna menyambut tahun baru sebagai sImbol
semangat kader yang baru sekaligus menyambut tahun kelima puluh usia IMM.
Olehnya itu, pihaknya mengangkat tema Reinterpretasi Nila-nilai Intelektual
Profetik Untuk IMM yang Berkemajuan.
“Kami kan lembaga otonom dari
Muhammadiyah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Muhammadiyah mempunyai
semangat Tajdid yang artinya berkebaharuan, atau selalu melakukan gerakan yang
baru. Mengadakan kegiatan di tahun baru, juga merupakan spirit untuk melakukan
hal-hal yang baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mahasiswa Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia ini menjelaskan bahwa secara teknis DAM ini terlaksana dari hasil analisis kebutuhan
yang disodorkan Korkom IMM dan PC. IMM kota Makassar kepada pimpinan Unismuh.
Sementara itu, Wakil Rektor III
Unismuh Makassar, Drs. Samhi Muawwan Djamal. M.Ag dalam sambutannya menegaskan,
untuk memaksimalkan proses pembinaan mahasiswa di Unismuh, tentu sangat
dibutuhkan kehadiran IMM sebagai patron ideologi Muhammadiyah.
“Dengan pelaksanaan DAM ini, kita
berharap IMM Unismuh semakin dapat menujukkan eksistensinya sebagai gerakan
moral mahasiswa serta sebagai lembaga perkaderan mahasiswa satu-satunya yang
sah di lingkungan Unismuh Makassar,” pungkasnya.
Adapun dalam dialog akhir tahun
yang juga merupakan bagian dari prosesi DAM dengan tema Tadarrus Politik Kader Muhammadiyah,
menghadirkan Dr. KH. Alwi Uddin sebagai ketua pimpinan wilayah (PW)
Muhammadiyah Sul-sel serta AM. Iqbal Parewangi, calon senator representasi dari
Muhammadiyah.
Kiai Alwi, mengatakan kader
Muhammadiyah yang berkiprah dalam dunia politik haruslah totalitas, dan tetap
senantiasa membawa nilai-nilai keislaman untuk diaspirasikan di parlemen. “Ambillah
pedoman dari Al Qur’an dan sunnah nabi sebagaimana yang dirumuskan dalam khittah
Muhammadiyah” tambahnya.
Sementara itu, Iqbal Parewangi,
mengatakan bahwa dalam politik, permaslahan yang begitu mendasar adalah
persolan banyaknya calon legislative maupun senator yang tidak memiliki rumah
yang jelas, maksudnya lahan garapan suara.
“Menjadi seorang senator harus
ada 3 syarat, berakhlak, cerdas dan berani. Banyak calon senator yang cerdas,
tetapi kurang yang berakhlak apalagi berani, tetapi senator hasil representasi
Muhammadiyah insyaAllah memiliki 3 syarat itu”, tutupnya. (alkas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar