
aku duduk termenung menghadapi layar laptopku,pas pukul 23.55 wita. ini tidak lah seperti kemarin - kemarin.kemarin aku menghabiskan malam di warkop,kemarinnya menghabiskan waktu bercanda dengan teman - teman, kemarinnya lagi sibuk mengurusi organisasi yang aku geluti.
tapi malam ini barangkali Tuhan sudah mengatur waktu untukku,untuk memikirkan dan merenungi masalah ini. atau bahasa negatif thinkingnya itu merenungi nasib.
cukup lah menggambarkan kondisiku,saatnya membahas masalah yang kuhadapi. sebuah jebakan komunikasi yang orang salah langkah.
malam itu,aku memulai berkomunikasi dengan dia.pembahasan sebatas organisasi dan masalah sejenisnya. hal ini sangat berkembang karena niatku tulus,aku ingin menyelesaikan konflik laten antar dua mazhab ISME besar di organisasi ini. kedua ISME ini memiliki pengikut yang panatik dan ganas.bahkan konflik ini bisa membunuh siapa saja yang dikehendaki. memang bukan membunuh fisik tapi membunuh karakter manusia sampai akar - akarnya.konflik ini begitu ganas,bahkan para turunan pengikut ISME ini tidak mengetahui masalah tapi tetap saja berkonflik.ini lah misi yang kucoba kujalankan. jujur kedua ISME ini sama - sama tidak aku sukai,cuma butuh kedekatan kepada mereka untuk bisa mencari tau akar masalah ini.
komunikasi pun terbangun dengan cepat,membahas masalah umum sampai mengarah kekonflik ini,bahkan bisa sampai keranah yang lebih pribadi.
disaat itu lah,kedua fanatik ISME ini mencium gerakanku,berusaha menyerangku dengan gaya menyindir ala khas mereka.tapi itu tetap tidak berpengaruh bagiku.aku paham gaya mereka,aku tau bahwa ketika mereka terancam maka strategi perang yang digunakan adalah seperti ini dan seperti itu.
karena mereka tak mampu menghabisiku,maka yang mereka lakukan adalah mengganti sasaran tembaknya.menyerang parner komunikasiku dengan gaya "politik potong - potong "khas mereka.dan gaya politik inilah yang menyamai kedua ISME ini.
hal ini lah membuat parner komunikasiku menjadi lemah dan tak sanggup lagi melanjutkan perjuangan.
bahkan berusaha mengeluarkan kata - kata yang untuk menjauhiku,"kalau kamu mengatakan bisa mengenaliku,justru saya tidak bisa kenaliki sama sekali".
saya sedikit prihatin,kenapa konflik ISME ini justru selalu menghabisi ranah pribadi korbannya.bukan ke masalah konflik kepentingan antar ISME ini.
tapi saya yakin engkau suatu saat akan sadar bahwa yang kita lakukan adalah sebuah kebenaran,perjuangan akan terus berlanjut.
#bersambung
(RIZAL PAUZI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar